Minggu, 09 Mei 2010

HUMBANG HASUNDUTAN

Seni musik sebagai hasil karya dan karsa manusia lahir dari kehidupan manisia baik secara perorangan maupun secara berkelompok.Kemampuan menciptakan karya seni di dasari oleh rasa keindahan dan keluhuran jiwa dari seseorang atau kelompok orang yang tidak dapat tidak pasti dipengaruhipikiran,ide,gagasan,harapan,cita-cita,semangat dan nilai-nilai budaya dan tradisi yang hidup di tengah suatu masyarakat.
Dewasa ini tetap dirasakan sebagai kebutuhan bagaimana menciptakan iklim yang kondusif bagi tu8mbuh dan berkembangnya kreativitas dan daya cipta para seniman, sehingga semakin meningkatkan kebanggaan nasional dan semakin kokohnya jati diri bangsa. Peningkatan apresiasi seni diyakini dapat memperkokoh ketahanan budaya masyarakat dan dapat menyaring pengaruh kebudayaan aing yang tidak selara dengan kepribadian bangsa. Ada beberapa kebutuhanyang terkait denganpengenbangan kebudayaankita dewasa ini. Antara lain, yaitu untuk meningkatkan apresiasi seni masyarakat, memperluas kesempatan masyarakat untuk menikmati seni budaya bangsa serta membangkitkan semangat dan gairah membangun.
Kami putra-putri bangsa yang lahir dan di besarkan di Tanaj Batak, Humbang Hasundutan, terdampar di tanaah perantauan, ,akarta. Namun,betapapun kami jauhdari negeri kelahiran, kecintaan kami pada Tanah leluhur, Humbang Hasundutan, tak berkurang bahkan semakin mengental dan mengkristal. Kerinduan pada negeri tercinta dengan segala cita rasa, masalah sosial, harapan, cita-cita, semangat, gegap-gempitanya kejuangan dan pasang surutnya nada dan irama kehidupan di perantauan semakin memperjelas harapan dan ikatan bahwa kami adalah putra-putri Humbang Hasundutan. Mendengar namamu Humbanh Hasundutan disebut orang, makin bertambah cinta dan kerinduan kami.
Telah menjadi kenyataan bahwa kami bagian dari orang-orang yang mewarisi tradisi, budaya, nilai-nilai luhur, srta adat istiadat khas Batak,khususnya Humbang Hasunduta. Sebabnya darah yang mengalir di tunuh kami adalah darah Humbang Hasundutan. Bahasa yang kami miliki dan bakat seni yang kami milikipun tidak terlepas dari nafas dan irama masyarakat Batak. Kemanapun kami pergi, maka kepribadian sebagai putra-putri Humbang Hasundutan tetaplah melekat sebagai bagian tak terpisahkan dari dawai, irama, dan hasrat cita rasa tradisi dan budaya Humbang Hasundutan.
Begitulah diri kami, Tuhan telah menetap sejarah dan jalinan persekutuan sosial dalam celup, garam dan raginya masyarakat Humbang Hasundutan. Dinamikanya Humbang Hasundutan juga menjadi dinamika kami. Lagu sendu dan temaramnya mentari Humbang Hasundutan juga menjadi kesenduan dan temaramnya hati kami, Horas. jayalah negeriku dan sejahteralah kampung halamanku. Karena aku dan kau satu, aku milikmu, dan kau milikku. Bagaimana kami dapat melupakanmu dari kecil udaramu kuhirup, airmu kuminum, sawah, ladang, pepohonan serta buah-buahanmu telah menyatu pada diri kami membentuk jutaan sel dan membesarkan kami. Yah aku, kamu, dan kam saling bertukar nama dan tempat, karena tak dapat tidak kita tetaplah satu, Humbang Hasundutan.
Kami berhutang kepadamu. Namun, kami tetap berhak meminta kepadamu. Sebab kami tetaplah kamu, dan kamu tetaplah pada diri kami. Kaulah itu Humbang Hasundutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar